Psikologi Pendidikan Perangkat untuk mengajar secara efektif
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mmengkhususkan diri pada cara memahami pelajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan, dan Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas sehingga membutuhkan satu buah buku tersendiri untuk menjelaskanya.
Pengajar adalah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didiik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
Sebagian Tokoh Perintis Dibidang Psikologi pendidikan
William James
James
Mengatakan bahwah eksperimen Psikologi dilaboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan betapa pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas, guna meningkatkan mitu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikira anak.
Jhon Dewey
Menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan Psikologi ditingkat praktis. Dewey membangun laboratorium Psikologi pendidikan pertama di AS, di Universitas Chicago, pada tahun 1984. Kemudian, di Colombia University, Mendapatkan ide penting:
* Anak sebagai pembelajar aktif (active learner).
* Pendidikan harus difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkunganya.
* Semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
E.L. Thorndike.
Memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secaara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang peling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah. Thorndike mengajukan gagasan bahwa Psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan berfokus pada pengukuran.
B.F. Skinner
Yang mendasari pendekata behavioral, operan conditing: konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi konsekuensi bersifat sementara pada perilaku organisme.
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
1. Pangetahuan dan Keahlian propesional
- Mengguasai meteri pembelajaran dan keahlian
- Menguasai materi pelajaran
- Strategi pengajaran
Pemahaman konstruktiivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Guru memberikan informasi kepada anak, guru mendorong anak unuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berfikir secara kritiis.
- Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruskional
- Keahlian manajemen kelas
- Keahlian mitivasional
- Keahlian kominikasi
- Bekerja secara efektif denga murid dari latar belakang kultural
- Keahian teknologi
2. Komitmen dan Motovasi
RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pendekatan Riset Ilmiah
Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis dan dapat diuji. Riset ilmiah memproduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini, dan perasaan personal, riset ilmiah didasarka pada metode ilmiah.
Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren, yang berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi.
Hipotesis adalah asumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji untik mengetahuiapakah teori itu benar atau tidak. Misalnya, sebuah teori tentang mentoring mungkin menerangkan dan memprediksikanmengapa bantuan, bimbingan, dan pengalaman konkret bisa bermanfaat bagi murid dari keluarga miskin.
Metode Riset
Metode Riset adalah langkah penting dalam metode ilmiah, dan cara foundamental untukmenguji hipotesis
Riset deskriptif adalah untuk mengamati dan mencatatperilaku. Misalnya, seorang ahli Psikologi pendidikan mengamati sejauh mana anak-anak bersikap agresif di dalam kelas, atau mewawancarai guru tentang sikap mereka terhadap jenis strategi pelajaran tertentu.
Observasi
Ada empat langkah:
1. Merumuskan masalah
2.Mengumpulkan informasi
3.Menarik kesimpulan
4.Merevisi kesimpulan riset dan teori
Observasi ilmiah adalah observasi di luar laboretorium atau di dunia nyata.
Observasi partitisan adalah observasi di mana peneliti ikut terlibat aktif sebagai partitisan adalam aktivitas atau setting.
Wawancara dan kuesioner wawancara ini dilakukan secara tatap muka, meskipun dapat juga dilakukan dengan cara lain, seperti melalui telepon atau internet. Kuesioner biasanya diberikan kepada individu dalam bentuk tertulis, tetapi bisa juga disampaika dengan cara lain, seperti secara langsung, melalui surat, atau internet.
Tes standar (standardized test) tes ini memiliki prosedur administrasi dan penilaian yang seragam. Tes ini menilai sikap atau kehlian murid dalam dominan yang berbeda-beda. Banyak tes standar membuat kita bisa membandingkan kinerja seorang mired dengan murid lainya yang berusia sama atau level yang sama, dengan basis nasional.
Studi kasus adalah kajian mendalam terhadap seorrang individu.
Studi etnogravik adalah deskripsi mendalam dan interpretasi atas perilaku dalam sesuatu etnis atau kelompok kultural yang melatkan keterlibatan langsung dengan partisipan.
Laboratorium adalah setting terkontrol sebagai tempat memuat berbagai factor dari dunia nyata.