Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Statistika

Powered By Blogger

16-025na@gmail.com

Labels

Labels

Its a Girl

https://btemplates.com/2016/blogger-template-its-a-girl/

BTemplates.com

Boxed / Fluid

Blogroll

Senin, 27 Maret 2017

Psikologi Pendidikan Perangkat untuk mengajar secara efektif

   Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mmengkhususkan diri pada cara memahami pelajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan, dan Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas sehingga membutuhkan satu buah buku tersendiri untuk menjelaskanya.

   Pengajar adalah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.

   Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didiik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar. 

   Sebagian Tokoh Perintis Dibidang Psikologi pendidikan

William James James
   Mengatakan bahwah eksperimen Psikologi dilaboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan betapa pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas, guna meningkatkan mitu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikira anak. 

Jhon Dewey
   Menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan Psikologi ditingkat praktis. Dewey membangun laboratorium Psikologi pendidikan pertama di AS, di Universitas Chicago, pada tahun 1984. Kemudian, di Colombia University, Mendapatkan ide penting:
   * Anak sebagai pembelajar aktif (active learner).
  * Pendidikan harus difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkunganya.
   * Semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya. 

E.L. Thorndike. 
   Memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secaara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang peling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah. Thorndike mengajukan gagasan bahwa Psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan berfokus pada pengukuran. 

B.F. Skinner 
   Yang mendasari pendekata behavioral, operan conditing: konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi konsekuensi bersifat sementara pada perilaku organisme. 

 CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
 1. Pangetahuan dan Keahlian propesional
     - Mengguasai meteri pembelajaran dan keahlian
     - Menguasai materi pelajaran
  - Strategi pengajaran Pemahaman konstruktiivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Guru memberikan informasi kepada anak, guru mendorong anak unuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berfikir secara kritiis. 
     - Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruskional 
     - Keahlian manajemen kelas
     - Keahlian mitivasional
     - Keahlian kominikasi
     - Bekerja secara efektif denga murid dari latar belakang kultural
     - Keahian teknologi
 2. Komitmen dan Motovasi 

 RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 
    Pendekatan Riset Ilmiah
 Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis dan dapat diuji. Riset ilmiah memproduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini, dan perasaan personal, riset ilmiah didasarka pada metode ilmiah. 

   Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren, yang berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi.

   Hipotesis adalah asumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji untik mengetahuiapakah teori itu benar atau tidak. Misalnya, sebuah teori tentang mentoring mungkin menerangkan dan memprediksikanmengapa bantuan, bimbingan, dan pengalaman konkret bisa bermanfaat bagi murid dari keluarga miskin.

   Metode Riset Metode Riset adalah langkah penting dalam metode ilmiah, dan cara foundamental untukmenguji hipotesis Riset deskriptif adalah untuk mengamati dan mencatatperilaku. Misalnya, seorang ahli Psikologi pendidikan mengamati sejauh mana anak-anak bersikap agresif di dalam kelas, atau mewawancarai guru tentang sikap mereka terhadap jenis strategi pelajaran tertentu.

   Observasi Ada empat langkah:
 1. Merumuskan masalah
 2.Mengumpulkan informasi
 3.Menarik kesimpulan
 4.Merevisi kesimpulan riset dan teori

     Observasi ilmiah adalah observasi di luar laboretorium atau di dunia nyata.

    Observasi partitisan adalah observasi di mana peneliti ikut terlibat aktif sebagai partitisan adalam aktivitas atau setting.

   Wawancara dan kuesioner wawancara ini dilakukan secara tatap muka, meskipun dapat juga dilakukan dengan cara lain, seperti melalui telepon atau internet. Kuesioner biasanya diberikan kepada individu dalam bentuk tertulis, tetapi bisa juga disampaika dengan cara lain, seperti secara langsung, melalui surat, atau internet.

   Tes standar (standardized test) tes ini memiliki prosedur administrasi dan penilaian yang seragam. Tes ini menilai sikap atau kehlian murid dalam dominan yang berbeda-beda. Banyak tes standar membuat kita bisa membandingkan kinerja seorang mired dengan murid lainya yang berusia sama atau level yang sama, dengan basis nasional. Studi kasus adalah kajian mendalam terhadap seorrang individu.

    Studi etnogravik adalah deskripsi mendalam dan interpretasi atas perilaku dalam sesuatu etnis atau kelompok kultural yang melatkan keterlibatan langsung dengan partisipan.

   Laboratorium adalah setting terkontrol sebagai tempat memuat berbagai factor dari dunia nyata.

Minggu, 05 Maret 2017

Belajar

Tugas Psikologi Pendidikan
Kelompok 6
Via Dwi Wulandari                 161301003
Helen Oktavia S                      161301006
Fernaldo Frans                        161301021
Erika Sustari                            161301031
Vania Salsabyla                       161301033
Risky Amelia Saragih             161301061
M Prananda Sikumbang          161301068

·         Classical Conditioning
-          Ketika awalnya seseorang melihat pria berjubah putih, mengenakan peci, dan berjenggot tanpa menimbulkan reaksi apapun. Setelah ia mendengar beberapa berita tentang teroris yang melakukan aksi pengeboman dimana tersangkanya memiliki ciri-ciri yang sama dengan pria yang ia lihat sebelumnya, ia mulai mencoba untuk menjauh ketika melihat pria dengan ciri-ciri tersebut.
Stimulus netral = pria yang berjubah putih, mengenakan peci dan berjenggot.
Unconditioned stimulus = pengeboman.
Unconditioned respond = takut.
Conditioned stimulus = pria yang berjubah putih, mengenakan peci dan berjenggot (yang telah dipasangkan dengan unconditioned stimulus)
Conditioned respond = takut dan menghindar.
-          Seorang ibu yang tidak memberikan respon apa apa ketika melihat anaknya terdiam, meskipun ia tahu bahwa anaknya memiliki tipe periang. Setelah beberapa menit kemudian,  anaknya terserang asma dengan diikuti perilaku si anak yang terlihat susah bernafas dan menghasilkan mengi akibat menyempitnya saluran pernafasannya, si ibu akhirnya panik dan memberikannya obat. Akhirnya setiap kali si ibu melihat anaknya terdiam, ia meresponnya dengan sikap panik.
Stimulus netral = anak terdiam.
Unconditioned stimulus = anak terserang asma.
Unconditioned respond =panik.
Conditioned stimulus = anak terdiam (yang telah dipasangkan dengan unconditioned stimulus).
Conditioned respond = panik.
-          seorang guru ingin memberikan suatu stimulus agar para muridnya tidak membuat keributan ketika ia masuk kelas. Pada percobaan pertama, ketika guru masuk kelas dan mendapati muridnya masih membuat keributan, guru tersebut memukul papan tulis agar muridnya diam. Pada beberapa kali perlakuan yang sama, para murid langsung tertib ketika melihat guru mereka datang, padahal guru itu tidak lagi memukul papan tulis.
Unconditioned stimulus : Guru
Unconditioned Response : keributan anak murid saat guru datang
Conditioned Stimulus : pada saat guru memukul papan tulis
Conditioned Response : ketika para murid sontak langsung tertib ketika dipasangkan dengan conditioned stimulus
-          Seorang wanita terkena suatu penyakit yang disarakan oleh beberapa dokter untuk segera dioperasi. Pada saat konsultasi pertama, dokter menyarankan ia untuk melakukan operasi. Karena takut, wanita itupun pergi menemui beberapa dokter lain terus menerus namun para dokter tetap mengatakan ia harus dioperasi. Hal itu membuat wanita tersebut takut untuk mendatangi rumah sakit lagi.
Unconditioned stimulus : anjuran operasi
Unconditioned Response : rasa takut karena anjuran operasi
Conditioned Stimulus : saran dari dokter
Conditioned Response : saat ia merasa takut karena saran dari dokter
-          Anita sering sekali mendengar suara ambulance ketika lewat didepan rumahnya, karena rumah sakit berada dijalan yang sama dengan rumahnya. Setiap kali ambulance itu sampai selalu saja orang yang ingin diselamatkan tidak tertolong dan Anita pun mengucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” setiap kali ambulance itu lewat. Tanpa melihat apakah ada orang yang meninggal pada saat ambulance lewat Anita pun tetap mengucapkannya.
Unconditioned stimulus : orang yang tidak tertolong nyawanya
Unconditioned Response : mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
Conditioned Stimulus : suara ambulance
Conditioned Response : saat anita mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un karena mendengar suara ambulance

·         Operant Conditioning
-          Dulu saya jarang mau untuk mengantar orangtua saya ke suatu tempat, tetapi orangtua saya mulai mumbujuk dan akan memberikan saya tambahan uang jajan jika saya mau mengantar mereka ke suatu tempat. Maka dari itu saya sekarang mau mengantar orangtua saya karena adanya tambahan uang jajan yang diberikan.
-          Waktu saya kecil saya sering ngompol tiap malam hari dan saya tidak mau buang air kecil sebelum tidur, sehingga mama saya mengatakan kepada saya jika saya mengompol lagi maka mama saya akan adukan saya ke guru disekolah dan mengatakan kepada teman teman saya bahwa saya suka ngompol. Karena hal tersebut, saya menjadi takut jika saya ngompol dimalam hari, saya akhirnya ingat dan selalu buang air kecil sebelum tidur untuk menghindari saya mengompol lagi pada malam hari.
-          Susan yang pernah mengalami suatu kecelakaan karna hujan dan kondisi jalan yang rusak. Setelah sembuh, setiap kali melintas di jalan tersebut dengan kondisi hujan, susan selalu merasa cemas dan panik serta mengurangi kecepatan sepeda motornya.
-          Seorang anak kecil yang nakal ditakut-takuti oleh ibunya kalau dia nakal maka orang yang berbadan tinggi besar dan berambut gondrong di persimpangan gang rumahnya akan datang dan membawa anak tersebut bersamanya. Maka setiap kali anak itu melihat orang yang berbadan tinggi besar itu, ia langsung lari dan bersembunyi.
-          Ketika baron ingin berangkat ke Masjid untuk mengaji, ia selalu saja mencium tangan kakeknya dan diberi uang jajan yang lebih dari kakeknya sehingga Baron selalu saja mencium tangan kakeknya ketika akan pergi kemana pun.
·         Cognitive Conditioning
-          Seorang anak yang memiliki orang tua dengan tingkat kepercayaan dan tinggat depresi yang cukup tinggi dalam mengambil keputusan saat dalam masalah, maka anak tersebut berfikir secara lebih mendalam  tentang cara menyelesaikan masalah tanpa berfikir panjang.
-          Budi menanamkan pada dirinya untuk selalu menjadi siswa yang rajin dan mendapat nilai bagus, pada hasilnya ia menghasilkan ekspektasi positif dalam dirinya dan kemampuannya.
-          Di rumah, ibu selalu mengajar dengan metode memberikan gambar atau video yang menarik sesuai dengan topik pembelajaran anak. Dalam hal ini metode pembelajaran seperti ini yang kemungkinan lebih diingat dan diperhatikan oleh sang anak.
-          Seorang anak belajar dalam menyusun lego dengan bentuk yang anak tersebut inginkan
-          seorang driver taksi Blu Bird memilih rute yang “memutar” daripada rute yang lebih singkat ketika mengantar penumpang untuk mendapat biaya yang lebih tinggi